Rabu, 29 Januari 2014

Rangkaian Power OCL Stereo 150 Watt sampai ratusan watt hingga ribuan watt RMS
Rangkaian ini jika dipasang Transistor 2 pasang (MJ2955 dan 2N3055 atau bisa juga dengan TIP2955 Dan TIP3055) dengan tegangan +30,-30,GND dan Arus 5Ampere maka menghasilkan daya out kurang lebih 150 Watt RMS, jika TR jengkolan diparalel menjadi 4 pasang dengan tegangan +30,-30,GND dan Arus 10 Ampere maka menghasilkan daya out kurang lebih 300 Watt RMS, jika transistor diparalel lebih banyak dan arus trafo diperbesar lagi maka daya output juga akan makin membesar..
Berikut cara kerja rangkaiannya menurut saya ( jika para ahli elektronika menilai ini kurang benar, mohon komentarnya ),,,

Power ini termasuk power OCL (Output Capasitor Less) yang artinya adalah power ampli tersebut  pada rangkaian outputnya tidak perlu menggunakan kapasitor kopling sebagai filternya. Desain dari power amplifier ini dapat dipakai untuk berbagai versivariasi daya yaitu mulai dari 75 Watt sampai berates – ratus watt. Adapun perinsip kerja dari rangkaiannya adalah sebagai berikut :
Pada rangkaian rangkaian input terpasang elko, elko disini berfungsi sebagai kopling, menyalurkan sinyal AC lebih dari 20HZ, dan menahan Sinyal DC. Kemudian disitu juga dipasang R 47K dan C 330pF dirangkai secara paralel yang berfungsi untuk meredam hum / sinyal liar yang mungkin timbul pada saat amplifier dihidupkan tanpa rangkaian input. Lalu 4 TR pertama (NPN 2N5551 dan PNP 2N5401) berfungsi sebagai penguat awal atau disebut penguat defrensial, pada R Basis 100Ω terpasang  resistor gain (47k), Semakin besar nilainya semakin besar pula penguatannya. Penguatan & kejernihan suara berbanding terbalik. Jika rangkaian amplifier ini harus disupply dengan tegangan rendah, misal 12V ct 12V, maka sebaiknya resistor ini diganti dengan yang lebih kecil, misalnya dari 47K menjadi 10-12K. kemudian sinyal dari kolektor penguat defrensial dikuatkan lagi oleh kedua Transistor buffer (BD139 dan BD140) sedangkan resistor pada kaki kolektor yang bernilai 390K sebagai penyuplay tegagan ke Transistor buffer tersebut. Antara basis dan kolektor kedua Transistor buffer tersebut terpasang 2 kapasitor dirangkai secara seri 220Pf dan 100pf, kapasitor disini berfungsi untuk mengatasi noise & osilasi pada kedua Transistor buffer tersebut. selanjutnya D1-D4 membentuk regulator tegangan bias untuk Transistor drifer TIP31 dan Tarnsistor driver TIP32. Pada rangkaian ini antara D1-D4 diperalel dengan kapasitor 100nF agar lebih stabil saat terkena guncangan sinyal yang berlebihan. Selanjutnya output dari kolektor buffer dikuatkan kembali oleh Tarnsistor driver (TIP31 dan TIP32), dan barulah penguatan mencapai tahap finall yang dikuatkan oleh transistor final (MJ2955 dan 2N3055).

Berikut gambar rangkaiannya (Rangkaian ini telah diuji oleh sebagian besar siswa siswi Teknik Audio Video SMK YPT Pringsewu dengan hasil yang sangat memuaskan








Jumat, 24 Januari 2014

Rangkaian Tone Control TL 07


Tone Control ( Audio Control )TL 074



Tone contro atau audio control adalah perangkat atau rangkaian pendukung dari power amplifier yang berguna untuk mengatur rendah atau tingginya nada. Tone control biasanya memiliki pengaturan dasar nada yaitu : volume, treeble, dan bass.
Dan di pos ini saya akan menjelaskan Tone Control Low Noise.
Namun tone control ini bersifat stereo atau ganda, tapi gak masalah kok,.. soalnya tone stereo bisa di gunakan di mono ataupun stereo power amplifier.

Tone control low noise di sini bukan berarti tanpa noise, tetapi paling rendah noise di antara tone control yang ada di pasaran, misalkan ronica 4 transistor, TL-084, TC-2 LM833 dll.
Hmmmm... OK, dech gak usah bertele tele lagi....
Langsung aja kita ke penjelasan masing-masing komponen...

A. Potensio 1

Berfungsi untuk mengatur intensitas/level sinyal yang masuk dibantu Potensio 2 sebagai balance/penyeimbang. Potensio 2 ini masih dipasang biasa dan merupakan komponen opsional. R1 sebenarnya adalah kapasitor 1-2uF/250V yang bermerek,
tetapi saya lebih memilih menggantinya dengan resistor 1K/5% biasa karena alasan menghindari hum dan gangguan yang sensitif. R2 meminimalisasi gangguan tadi sedangkain R3 menyesuaikan impedansi OP-amp 1. R4 & R5 berfungsi untuk menaikkan penguatan sebesar 1,3 kali. Pre amplifier standar biasanya menggunakan penguatan sebesar 2 kali, tetapi oleh sebagian besar dari kita menganggap ini bernois. Jadi saya memilih nilai 1,3 kali, noise paling minim tetapi sinyal dari Volume sudah cukup membuat lampu peak menyala.

Untuk low noise...
Penyebab nois ada di Op amp 1, apex audio malah menghilangkan stage ini. Bisa
juga step ini dijadikan buffer (jumper R5), penguatan sebesar 1 kali. Turunkan nilai R5 atau naikkan nilai R4 dengan konsekuensi penguatannya menjadi kurang, tetapi tetap berada pada nilai di atas 1 kali karena input mengambil jalur non-inverting, sehingga sinyal dapat & nois berkurang. R4 bisa juga diganti dengan trimpot 10K dan kaki tengahnya masuk ke rangkaian bass adjuster (resonansi bass).

B. C1 & C6

Sebagai filter untuk mengurangi treble/frekuensi tinggi yang berlebihan atau sering disebut pencegah osilasi. R6 sebenarnya adalah komponen opsional yang sedikit membantu menyesuaikan impedansi sistem. R7 idealnya sama dengan R8 untuk mempermudah
memberikan nilai tanda gain pada panel potensio tone control. C2 dan C3 membentuk rangkaian seri filter treble (high pass filter), nilainya semakin besar maka suara yang dilewatkan semakin mid. C4 dan C5 dibantu dengan R9 & R10 membentuk low pass filter (filter bass), semakin besar nilai C ini suara bass yang dilewatkan akan semakin empuk/low (maksimal 47nF), semakin kecil nilai c ini maka sinyal bass yang dilewatkan akan semakin dip (dig-dig, c4=c5=22nF). Nilai yang cocok untuk ini adalah 27-33nF, bukan 47nF (tergantung selera). Pot 3 & pot 4 mengatur level treble & bass, semakin besar nilai potensio ini semakin besar penguatannya (bass & treble-nya termasuk potensio volume). R11 menyesuaikan impedansi keluaran, sedangkan R12 dan led merah sebagai indikator peak yang menunjukkan kalau amplifier sudah diberi sinyal penuh...

Seemoga berhasil yha sob...

Rangkaian Power Mini Amplifier OCL 18W


Munkin dalam kehidupan sehari hari kita sring membutuhkan hiburan multimedia berupa TV, Tuner FM, Mp3, DVD, soundbox, dan masih banyak multi media yang kita butuhkan untuk mempermudah kerja kita dan untuk menjadi hiburan bagi luang waktu kita.

OK sahabat, munkin dari semua multimedia itu ada suatu komponen yang menyebabkan suatu suara yang sangat penting dan tidak terlepaskan dari yang namanya multimedia yaitu adalah komponen atau rangkaian AMPLIFIER.
Amplifier adalah alat bantu pengeras suara yang digunakan untuk menyambung suatu output dari multimedia seprti diatas tadi.
Hmmmmm... OK deh selanjutnya kita langsung saja ke pokok permasalahan
Cara Membuat Mini Amp. Dalam pos ini saya akan menjelaskan pembuatan mini amp tipe OCL 18W dengan sebuah IC TLE 2141C .
1. Power Mini Amp OCL 18w
Rangkaian OCL 18W ini dapat menghasilkan daya output 18 watt RMS pada beban loud speaker sebesar 8 Ohm. Rangkaian OCL 18W ini dapat digunakan atau dapat di aplikasikan sebagai penguat audio pada output multimedia tadi.
Untuk mengoprasikan rangkaian OCL 18W pada gambar di bawah, akan diperlukan sumber tegangan sebesar 22 volt DC. Rangkaian OCL 18W menggunakan power transistor NPN dan PNP tipe TIP 41 dan TIP 42.
Untuk merakit atau membuat rangkaian OCL 18W, ini dapat dilihat dari gambar skema rangkaian dan daftar komponen yang akan kita guakan pada gambar skema
Rangkaian OCL 18W sebagai berikut :



Daftar Komponen OCL 18W :

1. Resistor 
Atau bisa kita sebut sebagai hambatan. Resistor yang akan kita gunakan di rangkaian ini adalah
R1=  1K
R2=  4K7
R3=  100R
R4=  4K7
R5=  82K
R6=  100R
R7=  22R 4W
R8=  1K
R9=  2K2

2. Dioda
Adalah komponen semi konduktor yang membuat arus DC dan terdiri dari 2 kaki yaitu kutub negatif dan positif. Ada satu lagi macam Dioda yaitu tipe LED atau Light Emeiting Diode yang bersifat memancarkan sinar warna. Dioda yang kita gunakan adalah :
D1=  1N1418
D2=  4A
D3=  LED

3. Kapasitor
Adalah komponen untuk menyimpan arus atau meredam arus. Penyimpanan arus terdiri dari beberapa ukuran kapasitor yg memiliki satuan berupa Micro Farad atau uF, mF, nF . Kapasitor yang akan kita gunakan adalah :
C1=  470nF
C2,C5= 100uF/3V
C3,C4=  470uF/25V
C6=  100nF
C7,C8=  4700uF/25V

4. IC 
Atau bisa di sebut sebagai intregated circuit yaitu sirkut terpadu yang berfungsi sebagai otak dari seluruh board elektronoka. IC yg kita akan gunakan di rangkaian ini adalah :
IC1=  TLE 2141C

5. Transistor
Adalah alat semi konduktor yang sipakai sebagai penguat, pemutus dan penghubung, stabilitas tegangan, mdulisasi sinyal dan kegunaan lainnya. Transistor yang kita gunakan adalah:
Q1=  BC 182
Q2=  BC 212
Q3=  TIP 42 A
Q4=  TIP 41 A

6.Trafo 
Adalah komponen elektromahgnet yang dapat mengoprasikan tegangan AC ke taraf tegangan lainya, Trafo yang kita akan gunakan adalah :
T1=  220V/ 15 + 15 V

Rangkaian di atas memiliki respon frekuensi yang cukup lebar antara 30Hz sampai dengan 20 KHz dan sensivitas input dengan level 150mV.
Rangkaian ini dapat langsung dihubungkan dengan output seperti multimedia diatas seperti DVD, MP3, dan lain lain tanpa menggunakan pengatur nada, karena rangkaina ini telah dilengkapi dengan pengatur volume pada bagian inputnya.

Transistor power TIP41 dan TIP42 harus dipasang pada pendingin karena transistor tesebut akan berkerja dan menimbulkan panas pada permukaan transistor tersebut. Jika transistor mendapat pendingin yang cukup untuk mengeluarkan panas, maka transistor akan bekerja secara optimal dan tidak akan cepat rusak.

Hmmmmm... baiklah sob.. semoga berhasil yah...

Power Amplifier model 32 Watt

Cara Membuat Rangkaian Power Amplifier


Assalamualaikum Wr. Wb.
Dalam kesempatan kali ini saya akan berbicara tentang cara membuat rangkaian Power Amplifier.
Rangkaian Power Amplifier adalah sebuah rangkaian penguat getaran atau amplitude suatu sinyal. Rangkaian ini biasanya digunakan sebagai penguat audio. Di pasaran banyak model Amplifier namun tidak semua saya ambil, saya hanya akan membahas cara membuat rangkaian Power Amplifier model 32 Watt. Amplifier ini sangat sederhana, namun cukup memanjakan telinga juga, amlpfier ini menggunakan satu komponen inti yaitu IC TDA 2003, dalam pembuatannya kita membutuhkan alat dan bahan.

Bahannya adalah
·         Komponen
1.       IC TDA 2003
2.       Resistor 100 ohm
3.       Resistor 470 ohm
4.       Resistor 1 ohm
5.       Kapasitor 1uf
6.       Kapasitor 22uf
7.       Kapasitor 220uf
8.       Kapasitor 0,47uf
9.       Kapasitor 100nf
10.   Speaker impedansi 4 ohm
11.   Trafo dan penyearah 18 volt DC 3 ampere
12.   Kabel secukupnya
13.   Headsink
·         Bahan pendukung
1.       PCB polos
2.       Pelarut fecl3
3.       Air bersih dan air hangat
4.       Timah
5.       Tiner
Berikut adalah alat yang digunakan untuk membuat rangkaian
  1. Solder
  2. Obeng
  3. Tang Lancip
  4. Tang Potong
  5. Bor Listrik
  6. Spidol permanen ukuran M dan F
  7. Kertas pasir halus
  8. Multimeter
  9. Pensil
  10. Rol
  11. Kertas millimeter
  12. Martel
  13. Penitik
  14. Wadah plastic

Cara membuat
Rancang layout PCB di kertas millimeter dengan pensil. Dalam perancangan hal yang terpenting adalah membuat layout dengan semini mungkin. Semakin kesil akan semakin bagus. Hal yang perlu di hindari jangan menggambar lekungan yang membentuk sudut 90’ usahakanlah lekungan bersudut 120’ dan hindari penggunaan jumper.
Bersihkan pemukan PCB polos dengan kertas pasir halus “agar tinta pada spidol dapat melekat dengan baik pada PCB dan tidak terkelupas pada saat pearutan.
Pindahkan lauout yang telah di rancang pada kertas millimeter ke PCB yang telah di berihkan tadi “ untuk mempermudah prosesnya titikin dengan penitik
Setelah di titik gambar jalur yang ada di millimeter tadi ke PCB dengan spidol permanen , untuk jalur kecil guanakan spidol permanen ukuran F dan untuk jalur yang besar gunakan spidol permanan M.
Setelah PCB selesai di gambar, tunggu tinta spidol agak mongering, sambil menuggu persiapkan pearut fecl3 di wadah plastic larutan dengan air hangat, masukkan PCB ke wadah plastic, goncang perlahan agar cepat larut
Setelah tembaga pada PCB larut cuci PCB dengan air bersih dan hilangkan tinta pada PCB dengan tiner.
Bor titik kaki komponen pada PCB dengan bor listrik
Setelah dibor pasang komponen – komponen dan di solder ke PCB dengan timah. Yang pertama di pasang adalah kabel, karena kabel lebih tahan terhadap panas, lalu komponen lain yaitu resistor, kapasitor, dan yang terakhir adalah IC, sebelum IC di solder ke PCB pasang dulu IC ke headsing agar 
IC tidak rusak karena panas yang di timbulkan saat penyolderan.
Setelah semua komponen – komponen terpasang ke PCB, satukanlah semua instalasi rangkaian termasuk sumber arus DC, Input audio dan output speaker.
Cek semua komponen pada PCB dan seluruh instalasi pastikan semuanya dalam keadaan normal.

Finishing
Hidupkan komponen dan tes dengan input audio jika berhasil maka input audio yang kecil akan membesar dan keluar dari output speaker, jika rangkaian tidak bekerja maka periksa rangkaian kemungkinan ada kesalahan, priksa dengan multimeter.
Wassalamualaikum Wr. Wb